If you guys ever heard of forests untouched by human hands, natural, in which a wide range of wildlife living in the real sense as your imagination picture of the forest, so this is Alas Purwo, the oldest forests in Java, its existence remains sustainable until now, in contrast to most of Indonesian forests are already cleared for industrial and business purposes, denuded by illegal logging, the animals that live in it slowly extinct or if not hunted for disturbing the human, not the animals actually bothering us, we are the ones who actually destroying their homes.
Alas Purwo National Park is located on the eastern tip of the Java island in the district Banyuwangi bordered by Bali straits on the eastern side and the Indian Ocean on the south, because of it, the south side of the Alas Purwo beach as the south coast of Java has high waves. Alas Purwo is typical of lowland tropical forest which has the ecosystems diversity, inside Alas Purwo we can find coastal forests consisting of mangroves that protect the coast from the fierce waves, next inside the forest we will find a lot of bamboo forest dominate the forest area, this occurs because the root system of bamboo is very suitable with the ground state of Alas Purwo that was karst type, in addition to the bamboo forest in the Alas Purwo, there are savanna as home of many wild animals such as cows and Java bulls, wild boar, wolves, and deer , there are also a variety of birds such as storks and peacocks that live in savanna of Alas Purwo, where the fauna is protected, so they remain stable in it. Inside there are also natural lowland tropical forest that occupies the core area of Alas Purwo.
The Existence Alas Purwo which maintained continuity is due to several things, among others, because Alas Purwo protected by sea that has high waves on the side adjacent to the coast, while on the ground he was constrained by protected forests from illegal logging that keeping the forest ecosystem from distruction by human hand,with other factors is a local people awareness and forest managers are disciplined preserve Alas Purwo, when we visited to explore this forest, our guide tells the fact that, in addition to several local belief that Alas Purwo is “wingit” that has strong mystical aura and because it is always protected from malicious intent to damage the ecosystem. Regardless of the fact that the geographical location made it protected or public confidence in the mystical of Alas Purwo, this forest was last natural forest in Java that is really protected from illegal logging and this is what causes biodiversity sustainable living in it.
Spots Exploration inside Alas Purwo
Sadengan
A Savanna located inside Alas Purwo National Park, this spot is home of a lot of wildlife including Java Cow or bull, they live in groups to defend themselves from wild predators who also lives in the neighborhood, there are also deer, elk, wild boar, monkeys, leopards and wolves, the balance of the food chain contained in this ecosystem makes it always awake naturally without human intervention. The best season to see these wild animals is the dry season when they gathered in the savanna that still have reserves of water that had been given by forest managers.
Caves
There are many caves in Alas Purwo National Park, some of the cave is still used as a hermitage by those who believe in mystical things.
Beaches
There are many beaches that stretch along the southern and eastern edges of Alas Purwo, one of the most popular beach is Plengkung, one of the best sports surfing beach destination in the world besides Hawaii, some beaches may be mentioned here is Grajakan beach, Bedul Beach, Triangulation beach, Pancur and Ngagelan beach.
Turtle Conservation – Ngagelan
For approximately 5 to 6 months throughout the year between April to September in the coastal of Purwo Alas there are some turtles that lay their eggs in the warm sand along the beaches, turtle landing area is protected and be centralized at the Ngagelan beach as a center of turtle conservation in Alas Purwo.
Pura Luhur Giri Salaka
In the holy days of the Hindus, the temple is used for places of worship, those who came originally from Bali and Java.
Jika kalian pernah mendengar tentang hutan-hutan yang belum terjamah oleh tangan-tangan manusia, alami, di dalamnya hidup berbagai macam satwa liar dalam arti sesungguhnya seperti gambaran imaginasi kalian tentang hutan, maka inilah Alas Purwo , hutan tertua di tanah Jawa, keberadaannya tetap lestari hingga saat ini, berbeda dengan kebanyakan hutan di Indonesia yang sudah dibabat habis untuk keperluan industri dan bisnis, gundul oleh penebangan liar, hewan-hewan yang hidup di dalamnya perlahan-lahan punah atau jika tidak diburu karena dianggap mengganggu manusia, sebenarnya bukan hewan itu yang mengganggu kita, kitalah yang justru menghancurkan tempat tinggal mereka.
Taman Nasional Alas Purwo terletak di ujung timur pulau Jawa di Kab. Banyuwangi berbatasan dengan Selat Bali di sisi timur dan Samudra Hindia di sisi selatan, karena itu pantai sisi selatan Alas Purwo sebagaimana pantai selatan jawa memiliki ombak tinggi. Alas Purwo adalah tipikal hutan tropis dataran rendah yang memiliki keragaman ekosistem, di dalamnya kita bisa menemukan hutan pantai yang terdiri dari mangrove yang melindungi pesisir pantai dari gerusan ombak ganas pantai selatan jawa, agak masuk ke dalam kita akan menjumpai hutan bambu yang banyak sekali ditemukan dan bahkan mendominasi kawasan hutan, ini terjadi karena sistem perakaran bambu sangat cocok dengan keadaan tanah alas purwo yang banyak berbentuk karst, selain hutan bambu di dalam Alas Purwo terdapat savana tempat hidup banyak hewan liar seperti sapi dan banteng jawa, babi hutan, serigala, dan kijang, terdapat juga aneka burung seperti bangau dan merak yang tinggal di savana Alas Purwo, keberadaan fauna tersebut dilindungi, karena itu mereka tetap lestari di dalamnya. Di dalam alas purwo juga terdapat hutan tropis alami dataran rendah yang menempati kawasan inti di dalam rimba alas purwo.
Keberadaan alas purwo yang terjaga kelestariannya ini dikarenakan beberapa hal antara lain, karena alas purwo terlindung oleh laut yang memiliki ombak tinggi di sisi yang berbatasan dengan pantai, sementara di sisi darat ia dibatasi oleh hutan lindung yang menjaganya dari penebangan liar tangan-tangan jahil yang merusak ekosistem hutan, selain faktor kesadaran masyarakat lokal dan pengelola hutan yang secara disiplin menjaga kelestarian alas purwo, saat kami berkunjung menjelajahi beberapa kawasan hutan ini, pemandu kami menceritakan kenyataan tersebut, selain beberapa kepercayaan masyarakat setempat bahwa alas purwo adalah hutan wingit yang memiliki aura mistik kental dan karena itu selalu terlindung dari niat jahat untuk merusak ekosistemnya. Terlepas dari fakta letak geografis alas purwo yang membuatnya terlindung atau kepercayaan masyarakat terhadap daya mistiknya, alas purwo adalah hutan alami terakhir di tanah jawa yang benar-benar masih terlindung dari pembalakan liar dan inilah yang menyebabkan keanekaragaman hayati hidup lestari di dalamnya.
Spot-Spot Alas Purwo
Sadengan
Adalah savana yang terdapat di dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo, spot ini merupakan tempat hidup banyak satwa liar di antaranya Sapi Jawa atau disebut banteng Jawa untuk jenis kelamin laki-laki, mereka hidup bergerombol untuk mempertahankan diri mereka dari pemangsa liar yang juga hidup di lingkungan mereka, terdapat juga kijang, rusa, babi hutan, monyet, macan tutul dan serigala, keseimbangan rantai makanan yang terdapat di ekosistem ini membuatnya selalu terjaga secara alami tanpa campur tangan manusia. Kunjunga terbaik untuk melihat satwa-satwa liar tersebut adalah musim kemarau saat mereka berkumpul di savana yang masih memiliki cadangan air yang sengaja diberikan oleh pengelola hutan.
Goa
Terdapat banyak goa di dalam kawsan Taman Nasional Alas Purwo, beberapa di antara goa tersebut masih digunakan sebagai tempat pertapaan oleh mereka yang percaya terhadap hal-hal mistik.
Pantai
Terdapat banyak pantai yang membentang sepanjang tepi selatan dan timur alas purwo, salah satu di antara pantai tersebut adalah Plengkung, salah satu destinasi olah raga selancar (surfing) terbaik di dunia selain Hawai, beberapa pantai yang bisa disebutkan disini adalah pantai Grajakan, Pantai Bedul, Pantai Triangulasi, Pancur dan Ngagelan.
Konservasi Penyu – Ngagelan
Selama kurang lebih 5 sd 6 bulan sepanjang tahunnya antara bulan april sampai dengan september di pesisir pantai Alas Purwo terdapat beberapa penyu yang meletakkan telur-telurnya di pasir-pasir pantai yang hangat di sepanjang pantai, kawasan pendaratan penyu tersebut dilindungi dan disentralisir di Pantai Ngagelan yang menjadi pusat konservasi penyu Alas Purwo.
Pura Luhur Giri Salaka
Di hari-hari besar umat Hindu, pura ini digunakan untuk tempat beribadah, mereka yang datang berasal dari Bali dan seluruh tanah jawa.