Ijen Crater is located on the top of mountain Ijen, the mount is located on the border area between Banyuwangi regency and Bondowoso regency, is one of a unique international tourist destination, it has a charming sunrise and blue fire, one of the natural phenomena that we can see every night, there are only two blue fire in the world, one in the crater of Ijen and one in Iceland. To reach Ijen crater, we could pass through one of two routes, first, route Bondowoso, we will pass through the town and next to coffee plantations to on the slopes of Mount Ijen. Second, route Banyuwangi, if you are tourists from Bali then you should use Banyuwangi route, each route will meet at a place called Paltuding, from here we will start the ascent to the summit crater.
To enjoy the blue flame phenomena, we have to climb to the top of the crater early in the morning so that we could arrive before sunrise, generally blue flame could be witnessed between 01.00 am to 04.00, which is the vast sulfur crater of Ijen will turn into blue flames, we just can not see it as a whole because of the large crater covered sulfur fumes, usually we only get to enjoy the blue flame on the edge of the crater. As the sun began to rise, we can enjoy it as well, then slowly blue flames will fade as the sun is getting brighter. Enjoy phenomenon of blue flame and enjoy sunrise at the top of Ijen crater is an awesome experience, it’s no wonder many domestic and foreign tourists willing to spend theire time and effort to climb to the top of the crater for seeing two natural wonders. If you just want to admire the Ijen crater without wanting to enjoy the phenomenon of blue flame, you can climb to the top of the crater is more daylight.
During the ascent that lasted approximately 1.5-2 hours, we will meet with the traditional sulfur miners, they just use simple tools to change the liquid sulfur into sulfur boulder then bring it with bamboo baskets to the foot of Mount Ijen for the next leg weighs weighed and sold, from the conversation with some of the miners that we encountered during the climb, we know that the cost per kilogram of sulfur is IDR. 700, so they can carry freight sulfur lumps weighing between 80-100 kilogram, is unimaginable how hard they work, every day carrying heavy loads and every day inhale the smell of sulfur that you know can damage the lungs, but they must do it for meet the needs of
For us, adventure in the crater of Ijen is an unforgettable experience, although very tiring, but it all paid off after enjoying the splendor of Ijen crater, if anyone has a chance on vacation in East Java, take a moment to visit Ijen crater, you will admire it.
Kawah Ijen terletak di puncak gunung Ijen lokasinya di perbatasan antara Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, adalah salah satu destinasi wisata international yang unik, ia memiliki sunrise yang menawan dan api biru, salah satu fenomena alam yang bisa kita saksikan setiap malam, hanya ada dua api biru di dunia, satu di kawah Ijen dan satu lagi di Islandia. Untuk mencapai kawah Ijen, kita bisa melewati salah satu di antara dua rute, pertama, rute Bondowoso, kita akan melewati kota Bondowo selanjutnya melewati perkebunan kopi menuju lereng gunung Ijen. Kedua, rute Banyuwangi, jika anda wisatawan dari Bali maka sebaiknya menggunakan rute Banyuwangi, masing-masing rute akan bertemu di sebuah tempat yang bernama Paltuding, dari sini kita akan memulai pendakian ke puncak kawah.
Untuk menikmati fenomena api biru, kita harus mendaki ke puncak kawah pagi-pagi sekali agar kita bisa tiba sebelum matahari terbit, umumnya api biru dapat kita saksikan antara jam 01.00 sampai dengan jam 04.00, kawah ijen yang merupakan kolam sulfur yang sangat luas akan berubah menjadi lautan api biru, hanya kita tidak bisa melihatnya secara keseluruhan karena sebagai besar kawah tertutup asap belerang, biasanya kita hanya bisa menikmati api biru di tepian kawah saja. Saat matahari mulai terbit, kita bisa menikmatinya sekaligus, selanjutnya perlahan-lahan api biru akan menghilang seiring sinar matahari yang semakin terang. Menikmati fenomena api biru dan sunrise di puncak kawah Ijen adalah pengalaman yang mengagumkan, tak heran banyak wisatawan domestik dan mancanegara rela meluangkan dan tenaga untuk mendaki ke puncak kawah demi melihat dua keajaiban alam tersebut. Jika anda hanya ingin mengagumi kawah Ijen tanpa ingin menikmati fenomena api biru, anda bisa mendaki ke puncak kawah lebih siang.
Selama pendakian yang berlangsung kurang lebih 1.5-2 jam, kita akan berjumpa dengan para penambang belerang, mereka hanya menggunakan peralatan sederhana untuk merubah cairan sulfur menjadi bongkahan batu belerang kemudian membawanya dengan keranjang bambu ke kaki gunung ijen untuk selanjutnya beratnya ditimbang dan dijual, dari hasil obrolan dengan beberapa penambang yang kami jumpai selama pendakian, kami mengetahui bahwa harga perkilogram belerang adalah Rp. 700, sekali angkut mereka bisa membawa bongkahan belerang seberat antara 80-100 kilogram, tak terbayangkan bagaimana beratnya pekerjaan mereka, setiap hari membawa beban berat dan setiap hari pula menghirup bau belerang yang anda tau dapat merusak paru-paru, namun mereka harus melakukan itu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka.
Bagi kami, petualangan di kawah Ijen adalah pengalaman yang tak terlupakan, walaupun sangat melelahkan, tapi semuanya terbayar setelah menikmati kemegahan kawah Ijen, jika ada memiliki kesempatan berlibur di Jawa Timur, luangkan waktu mengunjungi kawah Ijen, anda akan mengaguminya.